Pengertian
E-Business
E-bisnis merupakan
bentuk sistem informasi dalam
kegiatan bisnis yang dilakukan secara otomatis dan semiotomatis dilakukan
dengan menggunakan teknologi elektronik. E-business memungkinkan suatu
perusahaan untuk berhubungan dengan sistem pemrosesan data internal dan
eksternal secara lebih efisien dan fleksibel. E-business juga banyak dipakai
untuk berhubungan dengan suplier dan mitra bisnis perusahaan, serta memenuhi
permintaan dan melayani kepuasan pelanggan secara lebih baik.
1. Pelaku E-Business
Organisasi, konsumen, perusahaan, supllier, pekerja, rekan
bisnis.
2. Alat/Media/Sumber Daya yang Digunakan
Teknologi informasi dan komunikasi
Komputer, data yang telah terkomputerisasi
internet
3. Kegiatan Sasaran
Kegiatan bisnis
Proses bisnis utama
Pembelian, penjualan,pelayanan, transaksi
Operasi bisnis utama
4. Tujuan
Koordinasi, Komunikasi, dan Pengelolaan organisasi
Transformasi proses bisnis
Sharing informasi
5. Keuntungan
Pendekatan yang aman, fleksibel, dan terintegrasi
Memberikan nilai bisnis yang berbeda
Efisien
Peningkatan produktivitas dan keutungan
Model-model
E-Business
1. Business-to-business (B2B)
B2B
adalah pertukaran jasa, informasi dan atau produk dari perusahaan kepada perusahaan
menggunakan internet dan teknologi perdagangan elektronik. B2B pada intinya
adalah EDI melalui internet menggunakan web.
B2B,
adalah bisnis yang dilakukan sebuah perusahaan dengan perusahaan lain(antara
perusahaan) baik itu perusahaan yang bergerak pada bidang industri yang sama
ataupun berbeda dengan menggunakan media Internet. B2B biasa dilakukan untuk
menghemat biaya transaksi. Sebagai contoh perusahaan A ingin memesan sejumlah
unit komputer pada perusahaan B, maka perusahaan A dapat mengakses situs resmi
perusahaan B dan menuliskan pesanannya. Perusahaan B yang mendapatkan pesan
pemesanan barang tersebut akan mengirimkan barang yang dimaksud. Pembayaran
biasanya dilakukan berdasarkan kesepakatan sebelumnya. Meskipun tentu saja
pemesanan barang ini dapat dilakukan dengan mengangkat telepon. Salah satu
contoh perusahaan di Indonesia yang menerapkan konsep B2B adalah situs
www.dagang2000.com milik PT Indosat Adimarga dan www.indonesianexport.com milik
PT e-Commerce Nusantara.
2. Business-to-consumer (B2C)
B2C
adalah pertukaran jasa, informasi dan atau produk dari perusahaan kepada
konsumen menggunakan internet dan teknologi perdagangan elektronik.
B2C,
dapat diartikan sebagai jenis perdagangan elektronik dimana ada sebuah
perusahaan (business) yang melakukan penjualan langsung barang-barangnya kepada
pembeli (consumer). Kesuksesan dari B2C pada dasarnya dikarenakan faktor
penawaran barang kualitas tinggi dengan harga murah dan banyak pula dikarenakan
pemberian layanan kepada konsumen yang cukup baik Contoh perusahaan kelas dunia
yang telah menerapkan B2C adalah www.Amazon.com dan www.WSJ.com
3. Business-to-Goverment (B2G)
B2G
adalah pertukaran jasa, informasi dan atau produk dari perusahaan kepada
Pemerintah menggunakan internet dan teknologi perdagangan elektronik.
4. Business-to-Education (B2E)
B2C adalah pertukaran jasa,
informasi dan atau produk dari perusahaan kepada konsumen menggunakan internet
dan teknologi perdagangan elektronik.
Karakteristik E-Business
B2C
|
Organization-individual
Smaller
dollar value
One-time
or infrequent transactions
Relatively
simple
Interorganizational
|
B2B
B2G
B2E
|
Larger
dollar value
Established,
on-going relationships
Extension of credit by seller to customer
|
Model E-Bussines
Model
bisnis merupakan suatu abstraksi mengenai apa itu perusahaan dan cara
perusahaan menyampaikan produk atau jasa, menunjukkan bgaimana perusahaan
menciptakan kekayaan. Jadi dalam hal in model bisnis menggambarkan bagaimana
perusahaan menghasilkan, mengirimkan, dan menjual produk atau jasa, menunjukkan
nilai kepada para pelanggan dan bagaimana ia menciptakan kesejahteraan
(Margaretta, 2002).
Model-Model Bisnis yang Memanfaatkan Internet
Kategori
|
Keterangan
|
Contoh
|
Toko Virtual
|
Menjual produk-produk fisik secara
langsung kepada konsumen atau bisnis individual
|
Amazon.com
EPM.com
|
Pialang informasi
|
Menyediakan produk, harga,
ketersediaan informasi kepada individual dan bisnis. Penghasilan diperoleh
dari periklanan atau mengarahkan pembeli kepada penjual.
|
Edmunds.com
Kbb.com
Insweb.com
IndustrialMall.com
|
Pialang transaksi
|
Menghemat uang dan waktu pengguna
dengan memproses transaksi penjualan secara online, membuat biaya setiap kali
muncul transaksi serta menyediakan mengenai istilah-istilah dan daftar harga.
|
E*TRADE.com
Expedia.com
|
Pasar Online
|
Memberikan suatu lingkungan digital
di mana pembeli dan penjual dapat bertemu, mencari produk, memajang produk
dan menetapkan harga untuk produk. Dapat memberikan lelang online atau lelang
balik di mana pembeli mengajukan penawaran kepada banyak penjual untuk membeli
pada harga yang ditetapkan oleh pembeli, harga negoisasi, atau harga tetap.
|
EBay.com
Priceline.com
ChenConnect.com
Pantellos.com
|
Content Provider
|
Menciptakan pendapatan dengan
memberikan isi digital seperti berita digital, music, foto atau video pada Web.
Pembayar membayar sejumlah uang untuk dapat mengaksesnya atau pendapatan
dihasilkan dengan menjual ruang iklan.
|
WSJ.com
CNN.com
TheStreet.com
Gettyimages.com
MP3.com
|
Penyedia jasa online
|
Menyediakan jasa online untuk
individu dan bisnis. Menghasilkan pendapatan dari pembayaran subskripsi atau
transaksi dari iklan atau dengan menmgumpulkan informasi pemasaran dari para
pengguna.
|
@Backup.com
Xdrive.com
Employease.com
Salesforce.com
|
Komunitas virtual
|
Menyediakan tempat pertemuan online
di mana orang-orang dengan minat yang sama dapat berkomunikasi dan menemukan
informasi yang berguna.
|
FortuneCity.com
IVillage.com
|
Portal
|
Menyediakan poin entri awal ke Web
bersama dengan isi spesifik dan layanan lain
|
Yahoo.com
MSN.com
|
Pengaruh-pengaruh E-Business atas proses Bisnis
·
Electronic Data Interchange (EDI): adalah
protokol Standar, ada sejak era tahun 1970, untuk secara elektronik mentransfer
(mengirimkan) informasi antar organisasi serta dalam berbagai proses bisnis.
·
EDI:
·
Meningkatkan tingkat akurasi
·
Mengurangi biaya
Faktor-faktor keberhasilan E-Business
·
Terdapat dua faktor penting dalam menetapkan
keberhasilan langkah-langkah untuk masuk dalam e-business.
·
Faktor pertama adalah tingkat kesesuaian dan
dukungan aktivitas e-business atas strategi keseluruhan perusahaan.
·
Faktor kedua adalah kemampuan untuk menjamin
bahwa proses e-business memenuhi tiga karakteristik kunci yang dibutuhkan dalam
transaksi bisnis apapun, yaitu :
·
Validitas, Integritas, dan Privasi
INFRASTRUKTUR untuk E-BUSINESS
Kemajuan teknologi komunikasi dan jaringan,
terutama internet, menyediakan inrastruktur yang dibutuhkan untuk e-business.
Bagian ini memberikan pengantar atas gambaran umum konsep jaringan dan
mendiskusikan isu-isu strategis yang berkaitan dengan metode-metode alternatif
yang dapat dipergunakan organisasi dalam mengimplementasikan e-business.
Jenis-jenis Jaringan
Jaringan telekomunikasi dibanyak perusahaan dipergunakan untuk
melakukan e-commers dan mengelola operasi internal yang terdiri dari beberapa
komponen, yaitu:
1. Local Area Network (LAN)
2. Wide Area Network (WAN)
3. Value-added Network dan
4. Internet
1. Local Area Network (LAN)
2. Wide Area Network (WAN)
3. Value-added Network dan
4. Internet
Software Komunikasi
Software komunikasi mengelola aliran data melalui suatu
jaringan. Software komunikasi didesain untuk bekerja dengan berbagai jenis
peraturan dan prosedur untuk pertukaran data.
Software ini melaksanakan fungsi-fungsi sebagai berikut:
·
Pengendalian akses
Software ini berfungsi untuk menghubungkan dan
memutuskan hubungan antar-berbagai peralatan; secara otomatis memutar dan
menjawab telepon; membatasi akses hanya pada para pemakai yang berwenang; serta
membuat parameter seperti: kecepatan, mode, dan arah pengiriman.
·
Pengelolaan jaringan
Pada software ini berfungsi untuk mengumpulkan
data untuk memeriksa kesiapan peralatan jaringan untuk mengirim atau menerima
data; membuat aturan antri untuk masukan dan keluaran; menetapkan prioritas
dalam sistem,mengirimkan pesan; dan mencatat aktivita, penggunaan, dan
kesalahan dalam jaringan.
·
Pengiriman data dan file
Software ini berfungsi untuk mengontrol
pengiriman data, file dan pesan-pesan diantara berbagai peralatan.
·
Pendeteksi dan pengendalian atas kesalahan
Software ini berfungsi untuk memastikan bahwa
data yang dikirim benar-benar merupakan data yang diterima.
·
Keamanan data
Software ini berfungsi untuk melindungi data selama pengiriman
dari akses pihak yang tidak berwenang.
Strategi E-Bisnis
Strategi merupakan cara bagaimana mencapai tujuan.
Berhubungan dengan masalah e-bisnis, starategi dapat dikatakan sebagai cara
untuk mencapai tujuan dari kompetisi di dunia bisnis (competitive
advantage). E-business tidak dapat bekerja tanpa strategi (bisnis).
Strategi e-bisnis dibutuhkan untuk mendukung arah strategis perusahaan secara
keseluruhan. Oleh sebab itu agar dapat sukses dalam e-bisnis, organisasi perlu
mengembangkan strategi e-bisnis.
Terdapat tiga strategi dasar dalam membangun e-bisnis yang
memiliki hubungan hierarki atau berururtan. Strategi tersebut meliputi strategi
analisa, startegi dalam pemilihan, dan strategi implementasi. Startegi analisa
adalah strategi dimana organisasi menganalisa segala sesuatu dengan tepat
sesuai dengan tujuan e-bisnisnya. Strategi analisis ini dapat meliputi analisis
lingkuangan eksternal yang dapat meliputi analisa teknologi, ekonomi, politik,
social serta analisis sumber daya internal dapat meliputi analisis sumber daya,
analisis competitor, dan juga yang tidak kalah penting adalah analisis SWOT
(Strength, Weaknesses, Opportunities, Threaths).
Berikut ini empat model umum strategi
bisnis yang dapat dianalisis:
1. Low-Cost Leadership
Dalam
strategi ini Sistem informasi diharapkan dapat mendukung dalam kegiatan
memproduksi produk, menganalisis data untuk penjualan tersetel dan teknik
pemasaran. Selain itu dalam strategi low-cost leadership ini
diharapkan pula system informassi dapat mendukung layanan pada lower-price dimana
memungkinkan perusahaan untuk menganalisis pola pembelian konsumen, selera, dan
preferensi guna efisien layanan iklan dan pemasaran untuk target
pasar yang low-cost.
2. Product
Differentiation
Strategi
ini pada dasarnya adalah bagaimana menghasilkan suatu produk yang berbeda
dengan produk lain. Strategi ini menggunakan system informasi untuk memproduksi
produk dan layanan yang belum ada, new, fresh dan tentunya berbeda dengan
produk-produk yang sudah ada. Sebagai contoh, Google yang terus memperkenalkan
layanan pencarian baru dan unik di situs Web-nya, seperti Google Maps, Google
Docs, Google Mail.
3. Focus
on Market Niche
Strategi
ini lebih menekankan pada bagaimana system informasi itu nantinya dapat focus
pada pangsa pasar tertentu dan dapat melayani yang lebih baik. Jadi dapat
dikatakan strategi ini memfokuskan bisnis pada a single market dengan produk
dan layanan khusus.
4. Strengthen
Customer and Supplier Intimacy
Strategi
ini lebih mengutamakan kekuatan hubungan baik dengan pemasok maupun pelanggan
atau partner. Sistem informasi diharapkan mampu mengembangkan kekuatan hubungan
dan loyalitas dengan partner baik itu customer maupun supplier agar
nantinya dengan kekuatan hubungan dan loyalitas dapat
memberikan nilai tambah bagi organisasi.
Setelah strategi analisis ini benar-benar matang maka
strategi selanjutnya adalah strategi dalam pengambilan keputusan atau strategi
pemilihan, organisasi memilih dan memutuskan segala sesuatu yang berhubungan
dengan kegiatan e-bisnisnya untuk selanjutnya mengimplementasikan pilihan atau
keputusan yang diambil strategi dalam kegiatan e-bisnis dari organisasi.
Membangun System E-Bisnis
Membangun sistem e-Business bukan hanya
mengkomputerisasi Sistem informasi bisnis yang kemudian dihubungkan ke
Internet. Jika pemahaman itu yang menjadi landasan dalam membangun sistem
e-Business, maka niscaya sistem itu sulit untuk bertahan. Oleh sebab itu
sebelum membangun system e-bisnis perlu menetapkan persiapan yang tepat menuju
pembangunan e-bisnis. Berikut hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembangunan
e-bisnis.
Visi
dan prospek membangun e-bisnis:
1. Adanya
keinginan yang kuat dan konsisten untuk membangun hubungan langsung dengan
konsumen.
2. Pembangunan
Jaringan Komunitas
3. Perluasan
pasar
4. Masuk
era persaingan global
Tahap-tahap Pembangunan Sistem
Tahap- tahap dalam
pembentukan Sistem e-bisnis:
1. Mendayagunakan
komputer personal, jaringan komputer dan internet seoptimal mungkin
2. Membangun
halaman Web
Web merupakan salah satu wadah dimana
e-bisnis dapat dijalankan maka oleh sebab itu
perlu dibuat web dari e-bisnis.
3. Membangun
SI E-Business yang efektif
Pembangunan Sistem informasi ini dapat
meliputi kegiatan merancang aliran data, prosedur pengolahan dan aliran
informasi. Untuk dapat menerapkan sistem yang efektif dan
efisiendiperlukan perencanaan, pelaksanaan, pengaturan, dan evaluasi sesuai
keinginan masingmasing organisasi. Guna dari sistem yang efektif dan efisien tidak
lain untuk mendapatkan keunggulan dalam berkompetisi
4. Mengembangkan SI
yang bersifat inter platform
Sistem informasi diharapkan mampu
menjembatani antar platform system informasi seperti arsitektur komputer,
system operasi atau bahasa pemrograman.
Metode Pembangunan Sistem
Metode yang paling sering digunakan
dalam membangun e-bisnis adalah metode daur hidup. Metode ini cocok untuk
pembangunan sistem e-business, karena memiliki beberapa karakteristik yaitu
proses dilakukan selangkah demi selangkah yang disertai dengan proses dokumentasi yang rapi.
Metode daur hdup terdiri dari beberapa tahapan proses, yaitu tahap perencanaan,
analisis, perancangan, penerapan, evaluasi, penggunaan, dan pemeliaraan. Pada
setiap tahapan dilakukan proses pendokumentasian atas segala yang telah
dilakukan atau disepakati.
A. Tahap
Perencanaan
Tahap ini sangat penting karena pada
tahap ini permasalahan yang sebenarnya didefinisikan secara rinci dimana
Pembuat sistem mencoba memahami permasalahan dan mendefinisikan secara rinci,
kemudian menentukan tujuan pembuatan sistem dan mengidentifikasi
kendala-kendala. Hasilnya berupa proposal proyek
B. Tahap Analisis
Pada tahap ini pembuat sistem akan
menganalisis permasalahan dengan menyusun studi kelayakan. Studi kelayakan ini
menentukan kemungkinan keberhasilan solusi yang diusulkan
serta untuk memastikan bahwa solusi yang diusulkan
tersebut benar-benar dapat dicapai dengan sumber daya
dan dengan memperhatikan kendala yang terdapat pada
perusahaan serta dampak terhadap lingkungan sekeliling.
C. Tahap
Perancangan
Tahap perancangan dalam membuat system
informasi e-bisnis ini dapat disebut juga sebagai desain system. Dalam
rancangan SI e-Business harus memperhatikan kebutuhan perusahaan e-business,
kebutuhan operator, kebutuhan pemakai, dan kebutuhan teknis.
D. Tahap
Penerapan (Implikasi)
Tahap ini merupakan kegiatan untuk
mengimplementasikan rancangan yang telah disusun sebelumnya agar
dapat diwujudnyatakan. Implementasi untuk prosedur di dalam teknologi komputer
akan menggunakan bahasa computer. Sementara itu, untuk proses yang terdapat di
luar sistem komputer, disusunlah sebuah konvensi atau perjanjian atau tata
tertib, agar setiap orang yang terlibat dapat mengikuti alur yang telah
ditetapkan. Untuk merealisasikan sistem pada tahap pemaparan ini, ditempuh
beberapa metode, antara lain, penggunaan paket aplikasi, pengembangan oleh staf
sendiri (insourcing), dan pengembangnan yang dilakukan dengan kerjasama dari
pihak luar seperti konsultan atau software house (outsourcing).
E. Tahap
Evaluasi
Pada
tahap ini, dilakukan uji coba sistem yang telah selesai disusun. Proses uji
coba diperlukan untuk memastikan bahwa sistem tersebut sudah benar.
Faktor-faktor
yang harus diperhatikan dalam mengevaluasi perangkat keras adalah:
Kemampuan perangkat
keras yang meliputi kecepatn proses dan distribusinya
Seberapa
besar biaya yang harus disediakannya untuk pengoperasian dan perawatan sistem.
Kompatibilitas
perangkat keras terhadap sistem-sistem yang terkait, seberapa lama teknologi
yang digunakan akan bertahan.
Sejauh
mana pilihan-pilihan terhadap komputer yang digunakan, memperhatikan
faktor-faktor ergonomik.
Tingkat
kehandalan dan sekalabilitas jaringan komputer yang dibangun sebagai
infrastruktur sistem tersebut.
F. Tahap Pemeliharaan dan penggunaan
Pada tahap ini, sistem yang telah diuji
coba dan dinyatakan lolos dapat mulai digunakan untuk mengenal proses e-Business
yang sesungguhnya. Pemeliharaan sistem secara rutin dapat meliputi penataan
ulang database, membackup, dan scaning virus. Sementara itu, pemeliharaa juga
termasuk melakukan penyesuaian-penyesuaian untuk menjaga kemuktahiran sistem,
atau pembetulan atas kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi dan belum
diketahui sebelumnya.
Manajemen
Teknologi E-bisnis
Pada dasarnya dalam proses pembangunan dan pengembangan
e-bisnis diperlukan suatu manajamen system informasi yang baik, efektif dan
efisisen. Dalam proses pembangunan dan pengembangan e-bisnis, manajemen
teknologi menjadi hal yang tidak kalah penting diantara manajemen komponen
system informasi yang lain. Teknologi informasi memiliki kontribusi penting
dalam menjalankan proses system informasi e-bisnis. Teknologi informasi ini
dapat disebut sebagai supply atas demand of system information dalam e-bisnis.
Manajemen teknologi dalam proses e-bisnis ini pada umumnya
dapat dikelompokkan dalam dua perspektif, yaitu:
1. Perspektif Teknis
Dilihat dari sisi teknis,
manajemen teknologi informasi dalam e-bisnis dibagi kedalam dua
fungsi, yaitu fungsi penciptaan dan fungsi penyebaran.
Fungsi Penciptaan
Dalam fungsi penciptaan, manajemen
teknologi itu dapat berpacu pada aspek-aspek berikut:
Teknologi
informasi harus mampu menjadi medium atau sarana untuk mengubah fakta-fakta
atau kejadian-kejadian sehari-hari yang dijumpai dalam bisnis perusahaan ke
dalam format data kuantitatif. Ada dua cara umum yang biasa dipergunakan, yaitu
secara manual dan otomatis. Yang dimaksud dengan manual adalah dilibatkannya
seorang user untuk melakukan data entry terhadap fakta-fakta relevan di dalam
aktivitas sehari-hari yang dipandang perlu untuk direkam. Sementara yang
dimaksud dengan cara otomatis di sini adalah jika berbagai teknologi
dipergunakan sebagai alat untuk merekam fakta dan mengubahnya menjadi data
tanpa harus melibatkan unsur manusia sebagai data entry.
Teknologi
harus mampu merubah data mentah yang telah dikumpulkan tersebut menjadi
informasi yang relevan bagi setiap penggunanya (stakeholders), yaitu manajemen,
staf, konsumen, mitra bisnis, pemilik perusahaan, dan pihak-pihak lain yang
berkepentingan.
Teknologi
mengolah informasi yang diperoleh dengan berbagai konteks organisasi yang ada,
menjadi sebuah knowledge yang dapat diakses oleh semua pihak di dalam
perusahaan.
Merubah
knowledge menjadi wisdom merupakan tugas teknologi informasi yang terakhir
dalam proses penciptaan.
Fungsi Penyebaran
Dilihat dari fungsi manajemen
tekonologi e-bisnis dapat meliputi kegiatan manajemen yang berhubungan dengan
aspek penyebaran sebagai berikut:
Gathering.
Teknologi informasi dikelola (manage) untuk mampu mengumpulkan entiti-entiti
tersebut dan meletakkannya di dalam suatu media penyimpan digital. Media
penyimpan tersebut harus mampu untuk menangkap berbagai karakteristik unik dari
entiti-entiti terkait, yang biasa direpresentasikan dalam berbagai bentuk
format media (multi-media), seperti: teks, suara (audio), citra (image), gambar
bergerak (video), dan lain-lain.
Organising.
Untuk memudahkan pencarian terhadap entiti-entiti di kemudian hari, teknologi
informasi dimanage memiliki mekanisme baku dalam mengorganisasikan penyimpanan
entiti-entiti tersebut di dalam media penyimpan. Konsep-konsep struktur data,
database, dan sistem berkas merupakan dasar-dasar ilmu yang kerap dipergunakan
sehubungan dengan kebutuhan ini.
Selecting.
Di saat berbagai pihak di dalam perusahaan membutuhkan entity entiti tersebut,
teknologi informasi diciptakan untuk menyediakan fasilitas untuk memudahkan
pencarian dan pemilihan.
Synthesizing.
Teknologi informasi diciptaakan mampu memenuhi kebutuhan manajer ini dalam
menggabungkan beberapa entiti menjadi satu paket kesatuan yang terintegrasi.
Distributing.
Teknologi informasi dibuat dan dikelola dengan memiliki infrastruktur yang
dapat menyalurkan berbagai entiti dari tempat disimpannya entitientiti tersebut
ke pihak-pihak yang membutuhkannya.
2. Perspektif Manajerial
Dilihat
dari sisi bisnis dan manajerial, terutama dalam kaitannya dengan Manajemen
Supply Chain, ada 4 (empat) peranan yang diharapkan perusahaan dari
implementasi efektif sebuah teknologi informasi.
Minimize Risks
Setiap bisnis memiliki resiko, terutama
yang berkaitan dengan faktor-faktor keuangan. Pada umumnya resiko berasal dari
adanya ketidakpastian dalam berbagai hal dan aspek-aspek eksternal lain yang
berada di luar kontrol perusahaan.
Reduce Costs
Teknologi informasi diharapkan dapat
berkotribusi dalam perbaikan efisiensi dan optimalisasi proses-proses bisnis di
perusahaan. Peranan teknologi informasi sebagai katalisator dalam berbagai
usaha mengurangi biaya-biaya operasional perusahaan pada akhirnya akan
berpengaruh terhadap profitabilitas perusahaan.
Create New Realities
Dengan pesatnya perkembangan teknologi
internet, telah mampu menciptakan suatu arena bersaing baru bagi perusahaan,
yaitu di dunia maya. Berbagai konsep e-business semacam ecommerce,
e-procurement, e-customers, e-loyalty, dan lain-lain pada dasarnya meruapakan
suatu cara memandang baru di dalam menanggapi mekanisme bisnis di era
globalisasi informasi.
Secara global, sebenarnya dimensi utama dari manejemen
e-bisnis adalah meliputi tantangan-tantangan dalam hal system informasi dan
teknologi informasi. Tantangan itu meliputi:
Pengelolaan
Strategi Bisnis/TI
Pengelolaan
aplikasi-aplikasi bisnis
Pengelolaan
Platform Teknologi berbasis Internet
Manajemen
sumberdaya data
Pengembangan
system
Dari tantangan-tantangan yang ada, organisasi e-bisnis
diharapkan mampu menjawab tantangan dengan system dan manajemen yang efektif
dan efisien sesuai dengan tujuan organisasi.
garuda adalah salah satu perusahaan transportasi udara yang
menggunakn e-commerce dengan tujuan memudah dalam sistem tran saksi penjualan
tiket. baik untuk penumpang maupun cargo atau jasa pengiriman barang.
kelebihan GARUDA Indonesia
"otomatis harganya lebih mahal"
Saat ini Garuda
Indonesia memiliki banyak pesawat berbadan lebar seperti Boeing 747-400 atauAirbus 330-200/300. Kabinnya terasa lebih luas dan kursi lega. Dilengkapi pula
dengan fasilitas audio video sehingga sepanjang perjalanan kita dapat menikmati
sajian film blockbuster, film pendek, film
wisata dan video musik.
suasana dalam kabin
Garuda Indonesia
Aneka bacaan baik
majalah maupun koran tersedia secara gratis. Inflight magazine Garuda
Indonesia menyajikan informasi up to date internal perusahaan, jadwal penerbangan
dan tidak ketinggalan daerah tujuan wisata dengan berbagai daya tariknya.
Berbagai koran lokal baik berbahasa indonesia maupun inggris dapat kita nikmati
sepuasnya. Dan bagi kita yang doyan berbelanja, majalah belanja pun menyajikan
barang-barang belanja yang ekslusif dan tentu saja dapat membelinya langsung
diatas pesawat.
Itu belum cukup. Garuda
Indonesia juga menyediakan makanan dan minuman bagi penumpangnya. Kita dapat
minum sepuasnya aneka softdrink dan juice instant. Juga paket makan pagi/siang/malam
untuk rute diatas 1 jam penerbangan. Kurang 1 jam mendapatkan paket lengkat
makanan ringan. Semua disajikan dengan apik oleh para pramugari yang
berpengalaman dan ramah.
Seringkali pilot atau
co-pilot memberikan informasi penerbangan baik ketinggian, kecepatan angin,
cuaca bahkan wilayah yang dilalui penerbangan. Informasi itu disampaikan dengan
cara yang baik dan tata suara yang jelas. Tak jarang saya jumpai
pramugari/pramugara mengajak bicara penumpangnya untuk beramah tamah. Bagi kita
yang mengajak anak kecil, dapat dipastikan akan mendapatkan souvenir/mainan
anak yang menemani selama penerbangan. Dan jika suhu dalam kabin dingin, maka
kita akan ditawari selimut untuk menghangatkan badan kita.
paket sarapan makanan
Garuda Indonesia
Garuda Indonesia saat
ini juga dilengkapi dengan fasilitas city check in yang memudahkan pelaporan
sebelum penerbangan. Dengan kemudahan ini, kita tak perlu datang jauh lebih
lama di bandara. Cukup mendekati jadwal penerbangan saja sehingga kita bisa
dapat menuntaskan urusan bisnis atau berkeliling kota.
Penumpang juga dapat
mengajukan kartu anggota Garuda Frequent Flyer dengan berbagai tipe dari Junior, Silver, Gold, Platinum hingga
Executive dengan berbagai kemudahannya. Dan berdasarkan pengalaman saya, dengan
kartu GFF ini saya mendapatkan kesempatan duduk di kelas bisnis meskipun tiket
kita kelas ekonomi. Ini berarti, kita mendapatkan layanan kelas bisnis yang
lebih baik daripada di kelas ekonomi.
Dari sisi keamanan
penerbangan, lebih terjaga dan percaya dengan Garuda Indonesia dibandingkan
pesawat domestik lain. Karena Garuda Indonesia memiliki fasilitas Garuda Maintenance Facilitysendiri. Banyaknya penghargaan nasional dan internasional yang
diraih Garuda Indoensia juga membuktikan kualitas dan keamanan pelayanannya.
Terakhir pada tahun 2010, Garuda Indonesia mendapatkan penghargaan “4 Stars Airline SKYTRAX” atau armada penerbangan kelas bintang 4 dari SkyTrax.
E-commerce dalam Partners Relationship Management PT Garuda
Indonesia, Tbk
Brand Garuda Indonesia
mengembangkan dua jenis e-Commerce, yaitu Business to
Business dan Business to Customer. B2B dilakukan Garuda dengan
menyediakan Coporate Online dan Agency Online, sedangkan
B2C dilakukan dengan personnal online booking.
Fitur e-Commerce untuk brand Garuda Indonesia sangat
lengkap bila dibandingkan dengan fitur e-Commerce dari brand maskapai penerbangan lainnya. Garuda Indonesia menawarkan e-Commerceterpadu yang disebut dengan 28 Customer Touch
Points yang memungkinkan calon/penumpang Garuda Indonesia mengakses
service online dari before flying sampai after arrival yang disediakan melalui web. Fitur-fitur tersebut sangat jelas
dan mudah dimengerti. Beberapa fitur tersebut adalah:
·
Book Flight
Calon penumpang Garuda
Indonesi dapat melakukan pemesana tiket secara online melalu web. Terdapat
beberapa pilihan yang harus diputuskan oleh calon penumpang, antara lain kota
asal dan kota tujuan penerbangan, tanggal keberangkatan dan kepulangan, jenis
tiket apakah one-way ataureturn, kelas penerbangan, dan jumlah penumpang dewasa serta
anak-anak.
·
Check In dan
e-Ticketing
Check In secara online
ini sangat berguna sekali bagi konsumen yang misalnya memiliki waktu terbatas
untuk menunggu antrian check in secara manual di bandara. Dengan adanya check
in online akan sangat meningkatkan efisiensi waktu bagi konsumen, sekaligus
kenyamanan tanpa mengantri secara manual. Di check in secara online, konsumen
juga dapat memilih tempat duduk sesuai dengan kelas penerbangan yang telah
dibayar.
Bagi Garuda Indonesia
sendiri, proses ini sangat menguntungkan, karena selain meningkatkan proses
layanan kepada pelanggannya, crew Garuda dapat langsung mengetahui ketersediaan
bangku yang belum terisi, dan pelayanan di bandara menjadi lebih efisien karena
sudah terdapat tiket elektronik.
·
Show Schedule and
Tariff
Dengan adanya jadwal
dan tarif untuk setiap rute yang diperbarui setiap hari akan memudahkan calon
penumpang untuk menyesuaikan waktu penerbangan yang akan dilakukan dan
pembayaran yang akan dilakukan.
·
e-Payment
e-Payment memudahkan
calon penumpang Garuda Indonesia untuk pembelian tiket secara onlinelewat web Garuda Indonesia. Setelah melakukan reservasi, calon
penumpang Garuda Indonesia akan menerima booking code dan 13 digit payment code. Untuk pembayaran melalui kartu kredir Visa atau Master Card,
calon penumpang dapat langsung menelepon call center Garuda di 08041807807 atau
(021) 23519999 lalu menyebutkan 16 digit nomer kartu kredit sebaga otorisasi
pembayaran. e-Payment dapat juga dilakukan menggunakan ATM dari berbagai bank,
antara lain BCA, BNI, Bank Mandiri, Bank Niaga, Lippo Bank, Permata Bank, BRI
dan BII; Telehone Banking dari Bank Mandiri, BNI and BCA; Mobile Banking dari
Bank Mandiri, BCA dan Permata Bank; Internet Banking dari Bank Mandiri, BCA,
BNI dan Lippo Bank.
·
Promotion and Touch the
Feel
Garuda Indonesia
melalui web-nya, juga melakukan promosi atas produk layanan yang
dimilkinya.Calon penumpang yang akan membeli tiket Garuda Indonesia akan
merasakan bagaimana dilayani secara online, mulai dari proses reservasi,
pembayaran, memperoleh tiket, check-in, sampai kedatangan.
ENAM KUNCI
UTAMA STRATEGI KEPUTUSAN E-BUSINESS Dan Tujuannya PADA PT.
GARUDA INDONESIA
Untuk Prioritas channel e-business dari PT. Garuda Indonesia
adalah sell-side downstream channel, dimana prioritas channel ini bertujuan untuk memperoleh
revenue dari pasar geografis yang baru dan memastikan penyimpanan kunci account
customer. Strategi yang digunakan oleh pihak Garuda Indonesia untuk dapat
mencapai tujuannya antara lain adalah dengan menggunakan fasilitas e-commerce
untuk produk-produk standard, membangun sistem e-procurement, membangun
kolaborasi dan project management tools, serta menciptakan partner extranet
yang bertujuan untuk paperless support.
Tahap kedua
adalah menentukan bagaimana pihak Garuda Indonesia harus me-restruktur atau
mengubah kemampuannya dalam tujuannya untuk mencapai sekumpulan prioritas untuk
e-business. Untuk mencapai tujuannya, PT. Garuda Indonesia melakukan beberapa
pendekatan mulai dari proses integrasi sampai dengan proses pemisahan
(separation), yang diantaranya berupa in-house division, joint
venture, strategic
partnership, dan spin-off. Keuntungan yang diberikan oleh Garuda Indonesia sehubungan
dengan pendekatan integrasi yang dilakukannya antara lain adalah kemampuan
untuk men-share informasi dan pencapaian efisiensi ekonomi.
Model bisnis, layanan,
dan revenue yang digunakan oleh Garuda Indonesia adalah Business-to-Business
(B2B) dan Business-to-Consumer (B2C), dimana dalam setiap model bisnis yang
digunakan oleh Garuda Indonesia selalu diupayakan inovasi-inovasi dalam setiap
layanannya untuk meningkatkan kualitas dari pengalaman yang akan ditawarkan.
Hal ini merupakan faktor yang sangat penting dalam menjalankan e-business
perusahaan.
Masalah yang berkaitan
dengan me-review kembali model bisnis dan revenue baru adalah untuk
mempertimbangkan pilihan-pilihan yang diciptakan melalui disintermediation dan
reintermediation dalam sebuah pasar. Semua pilihan taktik akan dibutuhkan untuk
mengatur channel conflict yang mungkin dapat terjadi sebagai akibat dari proses
restruktur. Sebagai contoh adalah penggunaan post-it note di kalangan internal
PT. Garuda Indonesia dapat direview baik dari pandangan buy-side maupun
sell-side.
Strategi pengembangan
produk dan pasar yang dilakukan oleh Garuda Indonesia adalah denganmarket development,
dimana channel online disini digunakan untuk melakukan transaksi penjualan ke
pasar baru, memperoleh keuntungan dari rendahnya biaya advertising secara
internasional tanpa membutuhkan dukungan infrastruktur penjualan dari wilayah
pelanggan. Penggunaan internet disini sangat membantu Garuda Indonesia untuk
memasuki pasar baru yang diberikan oleh rute mereka dengan alokasi biaya yang
lebih efektif.
Diferensiasi merupakan
tindakan merangkat seperangkat perbedaan yang berarti untuk membedakan
penawaran perusahaan dibandingkan penawaran pesaing. Diferensiasi terdiri dari
diferensiasi produk, diferensiasi pelayanan, diferensiasi personal,
diferensiasi saluran dan diferensiasi citra. Diferensiasi produk terdiri dari
bentuk, pernik-pernik, kualitas, kehandalan, mudah diperbaiki gaya dan
rancangan. Diferensiasi pelayanan meliputi mudah pemesanan, instalasi pelatihan
pelanggan, konsultasi pelanggan, pemeliharaan dan perbaikan, dan pelayanan
lainnya. Garuda Indonesia menggunakan strategi diferensiasi pelayanan untuk
meraih kesuksesannya. Iklan Garuda Indonesia untuk menggambarkan
pelayanan yang menyenangkan dengan “e-travel”.
KESIMPULAN
Penerapan e-business meiputi e-commerce pada PT Garuda Indonesia, Tbk telah
terintegrasi dengan cukup baik. Hal ini dilihat melalui arsitektur aplikasi
perusahaan yang memberikan kerangka kerja konseptual yang menghubungkan antar
proses dan interface dari aplikasi e-commerce dan e-business.
Bila kita identifikasi
sesuai dengan arsitektur aplikasi e-business perusahaan, maka disana kita akan melihat Garuda Indonesia memberikan
kerangka kerja konseptual yang menghubungkan antar proses dan interface dari aplikasi e-business yaitu mulai dari
bagaimana customer relationship management perusahaan, hubungan dengan pemasok
atau supply chain management perusahaan dengan e-procurement, e-commerce pada partner relationship management, human resources
development system di Garuda Indonesia dan enterprise resource planning
sebagai kolaborator dari keempat elektronik-isasi sistem bisnis yang ada
di garuda.
Referensi :
- Dosen Universitas Tamajagakarsa : Mr. Sakius Octavyanus Tarigan, SE, MMSI
- http://georgetimothy.blogspot.com/2012/11/tugas-3-pengertian-e-businessmodel-e.html
- http://journal.uii.ac.id
- http://caysing88.wordpress.com
- http://www.gangsir.com
- http://ewawan.com
- http://elektroundip2002.files.wordpress.com
- http://muthiamurdiani.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar